Senin, 14 Maret 2016

Trik mengubah mobil punya 'mesin kering'

Trik mengubah mobil punya 'mesin kering'

mbah subowo bin sukaris

Berdasarkan pengalaman kami mengenai mesin mobil yang belepotan olie tergerak memperbaikinya, tatkala seseorang berkomentar saat ikut melongok ruang mesin mobil civic, "Wah, seal-sealnya aja itu perlu diganti." Kami menjawab, 'Baru beberapa minggu overhaul," memang overhaul sasaran utama mengganti packing silinder head itu tidak semua komponen diganti termasuk seal-seal, jadi wajar saja bocor. Dalam perjalanan jauh (hampir 20 jam nonstop) sesampai di tujuan pada pagi hari pada saat mencabut stick memang terasa oli berkurang drastis. Untuk menyiasatinya, ya, kami tambahi oli secukupnya. Memang mesin mobil kami basah di sana sini. Lama-kelamaan penulis punya waktu juga untuk mengakali kebocoran oli yang rembes itu satu demi satu. Pada langkah awal sasaran pertama packing tutup silinder head yang selalu rembes karena baut-baut pengikat ada yang dol beberapa buah. Baut-baut itu bahkan ada yang sama sekali tidak bisa dikencangkan. Kejadian itu memang sudah sejak awal kami beli mobil itu, dan belum tuntas juga walau sudah pernah ditangani oleh bengkel untuk masalah tertentu. Tempo hari memang baut dol itu diketahui bengkel setelah tahap finishing, jadi tidak sempat dibawa ke bengkel bubut, sayang sekali tidak sekalian diperbaiki, maka sang mekanik sambil menyeka tetesan oli dengan lap dan memerintahkan seseorang mengencangkan baut dol yang kami ketahui sudah lama, ia menyarankan kepada penulis, "Jangan lupa sering-sering periksa oli dan tambahi kalau kurang." Itu saja.
      Baut sepanjang tujuh sentimeter itu terdapat karet seal dan ring kami pindahkan ke baut lain yang baru dibeli sepanjang delapan centimeter (kepala baut sudah dibuang), sebanyak lima buah, rencananya ialah mengganti baut biasa itu menjadi baut tanam yang lebih aman dikencangkan dan tidak ada resiko dol, bukankah yang dikencangkan cuma mur belaka? Sayang sekali salah satu baut benar-benar rusak parah, kami bahkan memutuskan untuk menanam baut drat kasar. Setelah semua sukses ditanam dengan teknik "dua mur" kami mulai mengencangkan kelima baut itu menurut langkah saling-silang. Setelah beberapa menit mesin dinyalakan hasilnya lumayan juga, cukup memuaskan alias tidak bocor/rembes lagi.
      Sasaran kedua mencopot delco dan mengganti O-ring seharga lima ribu saja, lebih tebal dari aslinya. Untuk pengerjaan ini harus hati-hati menandai posisi noknya. Agar kelak sewaktu memasangnya kembali lebih gampang. Dengan O-ring baru yang agak seret masuk ke liangnya, hasilnya lumayan juga, ga ada lagi tetesan oli yang bertahun-tahun membasahi selang air di bawah delco. Sebenarnya masih ada satu lagi "olie seal" di dalam delco itu, tapi kami menganggapnya baik-baik saja. Hal itu dapat dibuktikan, karena penulis sudah memasang tudung karet ban dalam untuk melindungi selang tersebut. Tiap kali memeriksa "tudung" itu memang tidak ada setetes pun oli.

    Sasaran ketiga mengganti seal selang power steering "high pressure". Susah juga mencari di toko spare-parts O-ring yang mungil itu, rupanya sudah diborong spesialisnya, kali. Kebetulan tersisa satu O-ring yang kekecilan, apa boleh buat walau kekecilan tapi ketebalannya pas lebih tebal sedikit dari aslinya. Setelah "gupak" oli power steering gara-gara mencopot selang "tekanan tinggi" penulis berhasil juga menanam O-ring baru itu. Hasilnya, syukurlah tak lagi bocor, modal cuma lima ribu, plus menambahi olie power steering yang masih ada stok. Karena selama ini kebocoran olie power steering cukup lumayan membasahi kompresor ac tepat di bawahnya, pada tabung reservoir walau tidak terasa, tapi jelas berkurang jika ditambah hingga garis maximum. Pada awalnya kami mendapat mobil ini lebih parah lagi kondisinya karena baut-baut selang power steering sudah kendor semua dan oli sampai menetes ke lantai parkiran. Secara reflek penulis kencangkan semua baut yang ada dan sembuh. Itu dulu. Sekarang giliran pompanya yang selalu tampak basah olie di sekitar selang "high pressure" dan tampaknya bagian itu kini sudah mengering.
      Sasaran keempat mengatasi kebocoran O-ring vtec selenoid. Yang ini beda bentuk O-ringnya penulis mencoba mengakalinya dengan melilit seluruh bulatan O-ring vtec dengan solatip air. Konon solatip air seharga tiga ribu rupiah itu tahan temperatur tinggi. Kalau hasilnya gagal terpaksa akan penulis ganti o-ring baru. O-ring yang berbentuk angka delapan plus satu lubang itu, memang agak susah dililih solatip, tapi dengan pelahan dan teliti akhirnya penulis berhasil juga melilitnya seluruh bagian, apalagi bagian tengah lingkaran terdapat sisipan saringan oli. Pada bagian ini cukup dililit memanjang atau menyilang saja. Setelah lilitan cukup tebal maka langkah selanjutnya memasangnya setelah itu menghidupkan mesin, hasilnya hinga sejauh ini belum terjadi rembesan oli dari wilayah itu yang menyebar ke bagian depan, bagian di bawah delco pada awalnya basah sekali oli, bayangkan saja di situ terjadi gabungan rembesan oli berasal dari tiga tempat, packing tutup cylinder head plus bocoran o-ring vtec selenoid ditambah lagi dengan rembesan o-ring delco. 
     Sampai di sini cukuplah dulu memburu bocoran bagian atas mesin, karena belum ada lagi sasaran baru yang perlu digarap O-ring nya. Paling tidak jika mesin dipandang dari atas akan berubah dari mesin "basah" menjadi mesin "kering" dengan modal ringan. Tinggal tunggu berapa lama akan bertahan terus kering.

******

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tips Atasi Ban mobil berisik

Tips Atasi ban mobil berisik mbah subowo bin sukaris Kembangan ban mobil yang salah posisi bisa jadi sumber berisik dari kaki-kaki mobil.   ...