Minggu, 28 Juni 2015

Tips Ban Tubeless tidak Kempes dekat Velg

Tips Ban Tubeless tidak Kempes dekat Velg

mbah subowo bin sukaris

Mengingat sebentar lagi akan mudik lintas Jawa. Dan pembukaan Tol Cipali yang bersambung dengan Tol Cikampek. Total perjalanan lebih dari duaratus kilometer. Satu hal penting patut diwaspadai oleh pemilik kendaraan roda empat yang menempuh perjalanan panjang lintas Jawa yang tidak boleh terlewatkan dan jangan dilupakan: Usia dan kondisi ban. 
      Kondisi ban yang gundul walau tidak ada kebocoran biasanya tidak tahan lama ukuran tekanan bannya. Karena jika sebuah ban gundul, maka ban menjadi lembek tidak kokoh lagi. Ban yang masih tebal tapak kembangannya jika sudah lanjut usia biasanya menjadi "hamil" baik hamil muda maupun hamil tua menjelang usia bersalin alias meletus di jalan raya. Coba periksa ban anda dengan teliti apakah masih bundar bulat atau tidak. Faktor lain yang juga bisa mengakibatkan ban meletus (di jalan bebas hambatan) ialah kondisi laher roda yang sudah oblag. Laher roda yang oblag dalam jangka lama berpengaruh juga pada sistem pengereman. Rem bisa "malfunction" dan tidak berfungsi sama sekali.
     Tentu kita sudah tahu bagaimana mengetahui usia ban. Biasanya tercantum di salah satu sisi ban terdapat kotak persegi panjang di dalamnya terdapat beberapa angka, terkadang lima angka. Misalnya 12302, itu dibaca produksi ban pada 2002 alias berusia hampir tigabelas tahun!
     Ban setua itu biasanya sudah kaku atau bahan karet umumnya getas, mati, tidak elastis lagi. Seringkali tampak pecah-pecah kecil di permukaan tapak ban.
      Ban bermerek kelas yang terbaik biasanya lebih tahan lama dibandingkan merek yang lebih murah harga tatkala ban sama-sama baru. Apa akibat yang terjadi jika ban mobil/motor berusia lanjut atau kadaluwarsa (lebih dari 3 tahun). Kemungkinannya ialah tapak ban masih tebal akan tetapi ban sudah tidak bundar bulat lagi. Dan ini sangat berisiko pecah ban di jalan bebas hambatan. Untuk jalan dalam kota mungkin tidak begitu berisiko.
     Ban yang usianya di atas tiga tahun juga sering kempis sendiri walau tidak terjadi kebocoran.
     Biasanya kebocoran alus pada sisi ban samping yang menempel velg tidak terdeteksi dengan cara biasa. Dengan sedikit ketelitian yakni berpedoman pada "ban kempis tidak selalu disebabkan oleh ban, akan tetapi bisa juga oleh velg."
     Velg yang standar biasanya tidak mudah retak dan bengkok. Yang paling mungkin ialah kotoran terperangkap pada sisi samping ban tubeless yang melekat pada velg, suatu cekungan yang halus inilah yang membuat ban bocor halus.
     Jika terjadi demikian kotoran atau pasir, sisa sabun dan benda lainnya yang menempel pada velg untuk jangka waktu lama, berakibat velg melekat erat pada ban pada bagian cekungan tubeless. Jika ini terjadi, biasanya di bagian belakang velg, maka akibatnya ban tidak bisa "bermain" satu goncangan kecil saja yang biasanya menyasar bagian luar ban akan menyebabkan angin halus keluar. Demikian pula jika kendaraan berhenti parkir dengan alasan tertentu untuk jangka lama, maka tekanan beban mobil yang bertumpu pada ban sebelah sisi luar mengakibatkan ban cekung sedikit, dan itu sudah cukup membuka peluang bagi angin di dalam ban untuk lolos keluar.
     Penulis terkejut mengalami bocor halus dekat velg itu, dan solusi yang diambil ialah  membawa ban itu ke tukang tambal ban, (pilihlah yang punya mesin hidrolis untuk membuka ban). Tandanya bengkel ban memiliki alat hidrolis tampak dari tiang pancang terbuat dari besi dan terdapat daun tabung di bagian bawah!
     Penulis memberi order mencopot ban dari velg dan membalik posisinya sekaligus memeriksa dan membersihkan bagian velg yang bersinggungan dengan ban.
     Setelah tukang ban beraksi dengan piawai, penulis perhatikan kotoran menumpuk pada cekungan bibir velg sebelah dalam.
      "Awas pak jangan dipegang, nanti tlusupen," seru tukang ban sambil tertawa kepada penulis yang mencoba meraba bibir velg yang baru saja dibersihkan dengan sikat kawat.
      Sebelum berhasil mencopot ban kondisinya bahkan lengket total antara ban dan velg. Setelah berhasil dilepaskan, si tukang ban mengatakan, "Ban ini sudah cukup tua dan jarang dipakai, akibatnya kotoran menumpuk di sebelah dalam."
      Singkat kata ban dibalik dan dibersihkan lantas sewaktu proses pemasangan oleh tukang tambal ban pada bibir ban disapu cairan oli. Beberapa hari kemudian (tepatnya 3 hari) hasilnya penulis melihat pada ban yang terpasang pada tempatnya dan merasa "surprise" karena ban itu tetap kokoh, keras seperti semula, kini tidak mengeluarkan udara lagi dari bibir velg alias tidak bocor alus lagi. Oh, ya tarif yang dipasang tukang ban untuk biaya membongkar ban cuma kurang dari satu us dollar. Sebagai penutup ukuran isi angin atau tekanan ban hasil pengukuran bengkel kakilima pinggir jalan terkadang berbeda antara satu bengkel ban dengan bengkel lainnya. Ada yang alat ukur gajah, dan alat ukur kancil atau normal dan ada lagi alat ukur Dino raksasa. Biasanya antara kedua satuan ukuran yang berasal dari alat milik tukang ban memiliki selisih 4- psi. Pengalaman penulis jika check angin ke tukang ban "gajah" minta ukuran tekanan ban sebesar 42... dan jika ke tempat langganan yang akat ukurnya standar maka penulis minta ukuran "38". Tekanan ban "Dinosaurus" yang pakai alat digital itu bahkan paling aneh untuk ukuran 38 = "46". Tiga jenis satuan ukuran untuk tekanan ban yang sama!!! Semoga bermanfaat.

*****

Tips Atasi Ban mobil berisik

Tips Atasi ban mobil berisik mbah subowo bin sukaris Kembangan ban mobil yang salah posisi bisa jadi sumber berisik dari kaki-kaki mobil.   ...