Sabtu, 16 Juni 2012

Inilah tanda knalpot buntu

Inilah tanda knalpot buntu


Menyambung tulisan sebelumnya mengenai setelan intake celah klep mesin motor 4 tak yang telah dijalankan yakni mulai dari ukuran 0,6 mm, 0,25 mm, dan 0,1 mm, yang berpasangan dengan ukuran celah katup buang 0,65 mm, 0,20 mm, 0,15, dan 0,1 mm, maka dapat disimpulkan ukuran celah katup/klep yang terakhirlah yang terbaik. Yakni pasangan 0,1 dan 0,1. Oh, ya pasangan celah intake 0,1 mm dipasangkan dua kali yan satu dengan 0,15 dan kedua dengan 0,1 mm. Pada pagi hari mudah sekali mesin dapat dihidupkan, bahkan tanpa menarik chooke dengan ukuran celah klep 0,1 mm baik pada intake/isap maupun buang. Juga sewaktu mesin sudah panas, untuk menghidupkannya sangat mudah, ibaratnya, "dipancal pitik mesin motor itu dapat menyala".
     Kembali pada keadaan celah katup buang pada ukuran 0,15 sebelumnya pada pagi hari harus menyalakan mesin motor Shogun kebo itu dengan menginjak pedal kickstarter hingga lima kali dan diiringi dengan menarik tuas gas secara bersamaan barulah mesin dapat dihidupkan, dan lagi pula suara klep dengan ukuran 0,15 mm itu sungguh berisik dibandingkan ukuran saat ini celah klep pada 0,1 mm, perbedaan suara klep sewaktu mesin menyala sangat luarbiasa, hampir hilang suaranya walaupun hanya berkisar 0,05 mm. Penulis berusaha mengukur celah klep itu seakurat mungking dengan peralatan filler gauge.
      Kembali pada judul tulisan di atas. Tanda knalpot buntu ialah untuk menyalakan mesin harus diiringi dengan menarik gas secara bersamaan baik dengan kickstarter maupun electric starter. Tenaga mesin juga payah di tanjakan, selain itu yang penulis alami sewaktu knalpot Suzuki Shogun kebo itu knalpotnya masih buntu pada pagi hari sukar sekali gas ditarik, dan jika gas diputar maka mesin menjadi mati. Maunya si mesin itu di pagi hari mesin dibiarkan langsam sekitar tiga menit atau lebih pada putaran rendah, barulah ia gas boleh dihentakkan.
      Knalpot buntu sama saja dengan celah klep buang/exhaust yang terlalu renggang. Dari percobaan yang dilakukan dengan mengubah ukuran stelan celah klep, maka pada ukuran 0,15 mm pada klep buang berarti menunda semakin lama bukaan klep, apalagi pada ukuran 0,2 maupun 0,6 maka penundaan klep buang itu semakin lama, dan akibatnya pada mesin sama dengan knalpot yang buntu, yakni untuk menghidupkannya agak sulit yakni diiringi dengan menarik tuas gas, kemudian menahan tuas itu pada rpm tertentu hingga mesin menjadi panas, selanjutnya menunggu sampai langsam, barulah tuas gas dapat dilepaskan.
      Perbedaannya antara celah klep lebar dengan knalpot Shogun yang buntu ialah, celah klep lebar tidak mengurangi akselerasi mesin yang tetap yahud alias kencang larinya, sedangkan knalpot buntu sebaliknya mesin terasa berat dan tidak bertenaga. Walaupun demikian ada tanda khusus jika knalpot buntu yakni mesin suara mesin sangat halus, bahkan ada yang mengatakan, "Mesin ini tidak kedengaran suaranya...." Maka harus diwaspadai jika knalpot motor anda terlalu halus dan mengalami tanda-tanda di atas.
      Knalpot yang buntu pada Suzuki Shogun kebo milik penulis diakibatkan oleh pemasangan ring seher yang terbalik antara posisi ring kompresi satu dan ring kompresi dua. Posisi pemasangan ring seher agak gelap dan agak tebal itu ditempatkan di bagian atas piston, seharusnya ia berada di tengah atau posisi nomor dua. Akibatnya ialah sejak turun mesin dan penggantian seher berikut ring sehernya demikian juga blok linier yang dikorter serta penggantian klep sepasang berikut satu pelatuk itu hasilnya ialah dari knalpot ngebul asap putih selama sekian bulan.
      Bengkel mengatakan begini, "Oh, ngebul itu sisa oli sebelumnya...." Hanya itu saja alasannya. Kejadian itu berlangsung beberapa bulan barulah knalpot itu menjadi bersih dan tidak berasap lagi. Walaupun tidak berasap lagi ternyata klep murahan yang digunakan oleh bengkel kecil tersebut adalah yang kwalitas nomor dua alias yang termurah. Setelah empat tahun klep itu menjadi bengkok, dan penulis melakukan penggantian sendiri dengan klep yang kwalitasnya lebih baik, di pasaran sewaktu belanja klep Shogun kebo penulis mendapatkan dua pilihan klep seharga 3 US$ atau 6 US$, tentu saja penulis memilih yang terakhir karena akan dipasangkan pada motor pribadi.
      Kembali pada cerita knalpot buntu, rupanya ngebulnya asap putih yang keluar dari knalpot itu lama-kelamaan membentuk deposit kerak yang pada akhirnya menyumbat sistem bagian dalam knalpot Shogun yang cukup tebal bodynya dan terdapat filter berbentuk busa khusus antipanas pada bagian dalam knalpot.
      Deposit kerak berwarna hitam keras itu menyumbat lubang halus pada busa filter di pinggir dalam knalpot. Setelah membuat lubang cukup besar pada bagian bawah knalpot, yakni tepat pada sambungan pengelasan, maka penulis terheran-heran dengan knalpot yang satu itu, pada bagian depan tabung berbentuk silinder yang terpasang pada buntut knalpot itu terdadap bagian yang memang buntu, alias asap harus melewati sisi yan nempel ke body knalpot, setelah melewati sisi sempit ini barulah dua atau tiga ruangan berikutnya yang dibalut busa khusus itu harus dilalui oleh asap buang tersebut. Jadi bagian titik sempitnya terdapat pada bagian depan maupun belakang silinder knalpot Shogun. Jika asap putih yang merupakan hasil pembakaran mesin yang kurang sempurna itu melewati busa filter tersebut maka akan terbentuklah deposit arang atau carbon yang dapat menyumbah filter halus itu. Penulis memecahkan problem ini dengan membuat lubang pintas pada bagian bawah tepat pada ruangan pertama di depan pada tabung filter knalpot tersebut. Sehingga pembuangan mengarah ke bawah. Bagian tiga ruangan selanjutnya saat ini tidak berfungsi akibat jalan pintas tersebut. Hasilnya memang suara knalpot tidak halus lagi, akan tetapi lumayan untuk memperpanjang usia knalpot Shogun kebo yang luarbiasa tebal plat yang digunakan baik pada konstruksi dalam maupun pada bagian luar.
      Untuk mengecek apakah knalpot Shogun kebo buntu atau tidak penulis menyalakan mesin tanpa knalpot sengaja tidak memasangnya, sewaktu dihidupkan ternyata mesin dapat langsam. Selanjutnya penulis memasang knalpot tersebut dan begitu knalpot terpasang kembali dan mencoba menggunakan kickstarter ternyata mesin susah dihidupkan, maka kecurigaan mulai timbul pada knalpot itu yakni apakah lubangnya buntu yang menyebabkan mesin tidak dapat bernapas dengan baik. Untuk mengetesnya bisa dengan menuangkan cairan maupun meniupnya dengan angin secara langsung pada mulut kecil knalpot itu. Jika buntu maka cairan yang bisa menggunakan air biasa, itu akan tetap mengendap, dan jika udara yang dimasukkan maka tidak ada tanda keluarnya udara itu pada bagian ekor knalpot. Solusinya ganti knalpot itu dengan yang baru atau yang biasa dilakukan orang Indonesia yang terkenal hebat soal beginian ialah mengakalinya.
      Pada motor 2 tak, misalnya Suzuki A100 penulis mengalami knalpot buntu itu dengan tanda yang mirip pada mesin 4 tak. Sama akibat yang ditimbulkan pada mesin motor 2 tak ialah kwalitas oli samping yang kurang baik, sehingga tidak dapat terbakar sempurna. Dan akibatnya kerak karbon menumpuk pada leher angsa knalpot Suzuki A100 yang biasanya dioperasikan oleh tukang pos. Tanda yang sama pada knalpot buntu mesin 2 tak ialah tenaga mesin menjadi lemah dan tidak mampu mengangkat muatan berat, berboncengan jalannya seperti siput. Juga jika sedang melaju di jalan menanjak sering kehabisan tenaga. Untuk membersihkan bagian dalam leher angsa knalpot motor 2 tak yang biasanya cukup besar diameternya itu bisa dengan dipanaskan menggunakan las karbit yang apinya diarahkan pada kerak karbon tersebut dan membakarnya hingga bersih. Tanda-tandanya mirip dengan mesin 4 tak yang knalpotnya buntu, yakni suara mesin sangat halus, dan sewaktu tuas gas ditarik biasanya mesin seolah mendem dan tidak begitu responsip yang dapat dirasakan pada ujung knalpot bagian belakang kurang keluar tenaga gas pembuangannya.
      Sekian untuk sekali ini.

*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tips Atasi Ban mobil berisik

Tips Atasi ban mobil berisik mbah subowo bin sukaris Kembangan ban mobil yang salah posisi bisa jadi sumber berisik dari kaki-kaki mobil.   ...