Minggu, 20 Juni 2010

Latar belakang siswa mencontek


Latar belakang siswa mencontek

Nurul Hadi

Menyontek atau menjiplak atau ngepek menurut Kamus Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwadarminta adalah mencontoh, meniru, atau mengutip tulisan, pekerjaan orang lain sebagaimana aslinya.
    Mencontek mungkin merupakan sesuatu yang tidak asing didengar oleh mahasiswa/i ataupun pelajar. Setiap orang pasti menginginkan nilai yang baik dan memuaskan dalam test, ujian ataupun tugas. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam mendapatkan nilai yang memuaskan dan hasil yang baik. Cara cepat untuk mendapatkan hasil baik tersebut ya dengan cara mencontek atau menjiplak. Fenomaena mencontek ini mungkin dianggap masalah yang biasa saja di kalangan guru maupun dosen. akan tetapi bila mencontek ini terus menerus didiamkan saja akan mempengaruhi cara berfikir pelajar atau mahasiswa.
    Sesungguhnya mencontek di kalangan pelajar ini disebabkan tuntutan untuk mendapatkan nilai yang baik dalam ujian dan lolos dari remidial yang terkadang memberatkan siswa. Dengan ataupun tidak dengan pengawasan guru saat ujian, siswa tetap berusaha untuk mencontek.
    Materi pembelajaran yang sangat banyak dan mengharuskan siswa untuk menguasai materi dalam waktu yang singkat membuat siswa malas menghafal mataeri. Karena, menghafal buku teks (yang memang diwajibkan untuk bisa menjawab soal ujian), adalah skill yang paling tidak penting bagi manusia. Jadi, mereka dididik hanya menjadi robot; tidak ada inisiatif, dan pasif. Siswa biasanya tidak dapat berpikir kritis, dan tidak dapat menganalisis permasalahan, apalagi mencari solusinya, sehingga mudah dipengaruhi dan diprovokasi untuk melakukan hal-hal yang negatif.
    Alasan yang mempengaruhi mengapa seorang siswa mencontek saat ujian, yaitu adanya peluang karena pengawasan yang tidak ketat; pertanyaan terlalu membuku yang mengharuskan siswa menghafal kata demi kata sehingga siswa terpaksa membuka buku; materi yang begitu banyak dan belum dikuasainya sehingga siswa membuat catatan kecil; tidak percaya diri dengan hasil yang dikerjakannya; takut gagal dalam ujian; menghindari remidial yang terkadang memberatkan siswa; dan yang jelas agar mendapatkan nilai yang memuaskan dan lolos dalam ujian.
    Siswa mencontek karena tidak adanya sanksi, sehingga siswa terus-menerus mencontek. Satu hal lagi yang merugikan para siswa adalah sistem penilaian guru sangat subyektif, kebanyakan menilai jawaban siswa saja, tanpa melihat proses bagaimana ia mendapatkan nilai tersebut, sehingga menimbulkan kerugiaan tidak hanya pada siswa yang pintar tetapi juga pada siswa yang malas.
    Nah, untuk itu harus ada kesepakatan antara siswa dan guru dalam pendidikan untuk memerangi masalah mencontek ini. Karena sistem sekarang ini masih menggunakan penilaian nasional, maka yang terpenting siswa dan guru dapat berlaku jujur dalam mengelola pendidikan. Guru dalam menilai harus melihat proses bagaimana siswa mendapatkan nilai tersebut, pengawas harus jujur mengawasi para siswa, kepala sekolah harus bijaksana dalam mengambil keputusan. Jangan malu dan takut dikatakan gagal dalam ujian, karena masih ada ujian ulang, dan untuk para guru untuk tidak terlalu memberatkan siswa untuk remidial. Untuk itu siswa harus meningkatkan kegiatan belajar akademik maupun nonakademik. (S/11/3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tips Atasi Ban mobil berisik

Tips Atasi ban mobil berisik mbah subowo bin sukaris Kembangan ban mobil yang salah posisi bisa jadi sumber berisik dari kaki-kaki mobil.   ...