Atresia Bilier

Nida Ansadena

Atresia Bilier adalah suatu keadaan dimana saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal. Fungsi dari sistem empedu adalah membuang limbah metabolik dari hati dan mengangkut garam empedu yang diperlukan untuk mencerna lemak di dalam usus halus. Pada atresia bilier terjadi penyumbatan aliran empedu dari hati ke kandung empedu. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan hati dan sirosis hati, yang jika tidak diobati bisa berakibat fatal.

     Mengapa bisa terjadi? itu dikarenakan adanya perkembangan abnormal dari saluran empedu di dalam maupun diluar hati. Tetapi penyebab terjadinya gangguan perkembangan saluran empedu ini tidak diketahui. Atresia bilier ditemukan pada 1 dari 15.000 kelahiran. Salah satu penderita penyakit atresia bilier adalah bayi perempuan bernama bilqis, bayi ini menderita penyakit atresia bilier sejak lahir dan masih banyak lagi bayi Indonesia yang terkena penyakit berbahaya ini. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan perut, hati teraba membesar.

     Gejala yang biasanya timbul dalam waktu 2 minggu setelah lahir, yaitu berupa:

-- air kemih bayi berwarna gelap

-- tinja berwarna pucat

-- kulit berwarna kuning

-- berat badan tidak bertambah atau penambahan berat badan berlangsung lambat

-- hati membesar.

     Untuk pengobatan prodesur yang terbaik adalah mengganti saluran empedu yang mengalirkan empedu ke usus. Tetapi prosedur ini hanya mungkin dilakukan pada 5-10% penderita. Dan untuk melompati atresia bilier dan langsung menghubungkan hati dengan usus halus, dilakukan pembedahan yang disebut prosedur Kasai. Pembedahan akan berhasil jika dilakukan sebelum bayi berusia 8 minggu.

     Biasanya pembedahan ini hanya merupakan pengobatan sementara dan pada akhirnya perlu dilakukan pencangkokan hati. (S/11/3)

Maret 2010