Rabu, 07 Mei 2014

Trik menurunkan RPM Honda Ferio selalu tinggi di pagi hari

Trik menurunkan RPM Honda Ferio selalu tinggi di pagi hari

mbah subowo bin sukaris

Bedanya mesin 4 tak injeksi dan karburator adalah sistem pengabutan bahan bakar dan udara. Pada mesin injeksi fungsi karburator digantikan oleh throttle body yang hanya mengisap udara segar saja. Sedangkan karburator berfungsi mengisap udara sekaligus mencampurkannya dengan bensin.
Fungsi bukaan kupu-kupu pada mesin injeksi dikontrol oleh pedal gas, teknologi pengontrol yang dijalankan pedal gas sudah semakin maju digerakkan oleh motor listrik bukan lagi dengan tarikan kabel.
    Tatkala pedal gas dilepaskan, maka bukaan kupu-kupu lubang udara masuk karburator maupun throttle body dalam posisi tertutup. Posisi demikian tidak memungkinkan udara masuk melalui bukaan kupu-kupu. Udara masuk melalui iacv dan stelan angin. IACV (idle air control valve) pada Honda Ferio 2000 menggunakan motor step, artinya bukaan udara cenderung 90 derajat dalam posisi stelan standar. Setelan IACV pada Ferio 2000 terdapat pada as step motor itu sendiri letaknya di bagian belakang. Dengan mengendorkan dua skrup kecil (penulis berdiri di bagian depan kap mesin) maka terdapat dua pilihan putaran searah jarum jam dan berlawanan jarum jam. Jika diputar searah jarum jam hingga mentok ke atas maka posisi IACV terbuka 45 derajat maksimal. Posisi ini mengunci pada 800 RPM. Akibatnya pada pagi hari RPM mesin dalam suhu dingin tidak akan lebih dari 800 RPM jika pedal gas dan setelan angin dalam posisi minimal.
     Penulis pernah mencoba posisi 45 derajat bukaan IACV, hasilnya mesin kurang galak untuk tarikan pertama. Dan dalam posisi lepas gas mendadak biasanya RPM langsung anjlok angka 800 tidak pernah lebih. Posisi ini lebih baik daripada tiap pagi RPM mesin 1500 dan tidak mau turun-turun walaupun kondisi mesin sudah pada temperatur kerja. Untuk menurunkan rpm mesin yang "mbandang" itu penulis mematikan mesin 3 detik memutar kunci ke posisi off dan kemudian di on kan kembali tanpa menyalakan dinamo stater.
    Tentu saja dalam keadaan normal seharusnya begitu mesin dinyalakan pada pagi hari maka IACV (yang ada dua selang air lewat itu) terbuka 90 derajat kemudian menutup dan berubah 45 derajat. Atau rpm mesin berada di sekitar 1500 kemudian mulai menurun pada angka 800, itu kondisi normal. Lantas bagaimana jika iacv sudah dibersihkan, TB sudah dibersihkan akan tetapi hasilnya tidak ada, mesin terus "mbandang" ? Penulis akhirnya coba-coba menurunkan stelan IACV menjadi tiga perempat saja alias tidak mentok ke atas. Hasilnya ternyata menakjubkan, jadi normal yakni sewaktu dinyalakan pagi hari dalam kondisi dingin, jarum rpm langsung naik ke 1700 dan dalam satu menit mulai turun ke angka 800. O, ya, kondisi mesin selama "mbandang" itu sebagai berikut, thermostat mesin yang sebelumnya dibuang sudah penulis belikan di Senen seharga 150 rb. Penulis memasang thermostat itu sendiri dengan modal kunci shock 10 atau 12. Penjual thermostat sempat memberi tips, yakni setelah selesai pasa thermostat sebaiknya "buang angin" dulu, yakni biarkan tutup radiator terbuka dan angin keluar semua. Nanti setelah thermostat terbuka dengan munculnya gerakan arus di lubang radiator, barulah tutup radiator dipasang kembali.


******

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tips Atasi Ban mobil berisik

Tips Atasi ban mobil berisik mbah subowo bin sukaris Kembangan ban mobil yang salah posisi bisa jadi sumber berisik dari kaki-kaki mobil.   ...