Rabu, 07 Mei 2014

Inilah tanda koil dan cdi motor 4 tak mulai lemah

Inilah tanda koil dan cdi motor 4 tak mulai lemah

mbah subowo bin sukaris

Setelah delapan belas tahun (shogun 1996) milik penulis mulai timbul gejala abnormal pada bagian mesin sebagai berikut: Pada pagi hari mesin pertama kali dihidupkan atau tengah melaju di jalan raya, sering terjadi mesin shogun 4 tak ini tiba-tiba mbrebet, batuk-batuk, selanjutnya kehilangan tenaga lantas mesin mati. Dalam keadaan darurat seperti itu sebelum mesin mati, penulis punya trik yakni menyalakan lampu utama, memasang sein belok, maka hasilnya mesin pun berubah agak sehat sedikit, dan brebet, batuk pun sejenak hilang. Penulis menyimpulkan gangguan mesin itu disebabkan oleh piranti elektrik, dan salah satu suspectnya ialah kiprok. Mengapa? Pernah sekali penulis membolak-balik atau tukar tempat yakni arus listrik dari spul mesin yang terdiri dari kabel lampu dan kabel pengisian accu. Kabel jurusan lampu utama yang kecil dialihkan ke accu, dan kabel jurusan accu dialihkan ke lampu utama maka gangguan mesin brebet dan lainnya sementara hilang atau lebih lama muncul dibandingkan sebelumnya. Penulis melakukan pertukaran tempat kabel spul itu dengan mencopot soket dan lantas pelahan mencabut kabel berikut mata soketnya. Kabel jurusan spul berada di bagian kiri mesin bagian depan terdiri dari kabel pulsar, lampu, accu.
    Pada suatu hari tingkat kerusakan kiprok rupanya tidak bisa ditoleransi lagi, mesin sering batuk dan brebet serta mati secara tiba-tiba di tengah perjalanan. Penulis pun mengganti kiprok baru seharga 50 rb merek Y yang merupakan produk Jepang after market cukup baik mutunya. Setelah penggantian kiprok hasilnya mesin shogun penulis tidak lagi mengalami brebet dan batuk-batuk serta gampang mati.
 Sesuai judul di atas, selanjutnya penulis akan menceritakan keadaan mesin shogun yang sudah delapan belas tahun tersebut. Tiap pagi sejak dihidupkan timbul sedikit gejalan gangguan, yakni tuas gas tidak langsung bisa digeber, dan jika digas lebih dari setengah maka mesin mulai brebet, akan tetapi digas tidak lebih dari setengah putaran mesin sehat-walafiat. Gangguan lainnya ialah sewaktu mesin dihidupkan terkadang seolah busi mati, tidak ada api. Penulis memancing api dengan cara mencopot kabel jurusan koil, dalam posisi kunci kontak On, kabel jurusan koil itu ditempelkan ke kabel koil motor dan timbullah percikan api. Itu tandanya CDI mau mengeluarkan api. Dalam keadaan begini mesin biasanya mudah dihidupkan. Ciri yang paten kerusakan CDI menurut pengalaman penulis ialah pada kecepatan tinggi akan mbrebet, yang kedua ialah api sering hilang dan muncul pada waktu menghidupkan mesin shogun penulis.
    Karena pada suatu hari kerusakan CDI tidak mungkin ditoleransi lagi, yakni api dari CDI benar-benar hilang sama sekali, makan penulis memberanikan diri untuk membeli CDI Shogun merek Shindengen yang cukup lumayan 400 rb, itu pun Sindengen versi Thailand. Untuk merek lainnya menurus penjual di toko ada yang seharga 150 rb tanpa merek apapun. Dengan penuh tanda tanya dalam hati penulis memasan CDI baru itu menggantikan posisi CDI lama yang masih asli Sindengen Jepang. Setelah itu penulis hidupkan mesin dan jreeeng, hiduplah si motor tua itu, dan mendapat bonus bisa digas-gas hingga penuh tanpa brebet lagi.
    Gangguan CDI dan kiprok itu yakni tenaga mesin sering drop di tanjakan apalagi membawa beban dan lainnya itu memang hilang sejak penggantian kedua komponen rusak itu.


*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tips Atasi Ban mobil berisik

Tips Atasi ban mobil berisik mbah subowo bin sukaris Kembangan ban mobil yang salah posisi bisa jadi sumber berisik dari kaki-kaki mobil.   ...