Sabtu, 09 Juni 2012

Inilah cara menyetel klep/katup motor 4 tak

Inilah cara menyetel klep/katup motor 4 tak


Menyambung tulisan sebelumnya mengenai mesin Shogun kebo (yang bermesin motor 4 tak), kali ini giliran menyetel klepnya. Ukuran celah antara pelatuk dan ujung klep sebagai percobaan pertama: untuk klep masuk/isap disetel pada 0,6 mm, klep buang/exhaust 0,65 mm. Peralatan yang digunakan ialah kunci ring 8 dan kunci berbentuk L yang berlubang persegi empat (seharga 1 US dollar). Satu lagi untuk mengukur celah kita juga perlu Filler gauge seharga 1,5 US dollar.
      Yang pertama dilakukan ialah membuka tutup rantai keteng bagian kepala silinder. Setelah bagian itu terbuka maka kita cari titik top dan dicocokkan dengan garis pada body. Titik top artinya klep dalam posisi menutup keduanya baik isap maupun buang dan seher/piston berada di atas. Dalam posisi ini celah klep dalam keadaan bebas karena pelatuk tidak menekan batang klep. 
    Sekarang kita mulai buka tutup body klep setelah terbuka sediakan baut pengunci setelan klep yang biasanya berukuran 8 dengan menggunakan kunci ring. Setelah kendor maka mulailah memasukkan filler gauge dengan ukuran 0,6 pada celah klep masuk. Agar baut yang ujungnya segi empat kecil itu tidak berputar dan terkunci pada posisi yang diinginkan maka gunakan kunci L berlubang ujungnya khusus untuk setelan klep. Akan tetapi sebelum memasang kunci L ada yang perlu dilakukan yakni memasukkan kunci L itu pada kunci ring yang telah dipersiapkan sebelumnya. Jadi posisi kunci L berada di dalam kunci ring. Barulah keduanya kita jujukan atau dimasukkan ke baut dan mur yang terpasang pada pelatuk. 
    Sementara posisi filler yang jumlahnya berlembar-lembar ukurannya sebaiknya dibuka saja dan diambil satu lembar saja yakni ukuran yang dibutuhkan agar dapat duduk bertengger nyaman di celah yang hendak diukur itu dan dibiarkan di sana.
    Setelah semua siap dan ukuran filler pada celah cukup seret atau tidak terlalu longgar, maka dengan hati-hati kita kencangkan mur dan baut setelan klep dengan kombinasi kunci L dan ring secara bersamaan. Awas hati-hati jangan sampai filler tidak dapat dicabut kembali karena terjepit setelah mur dan baut setelan klep itu terkunci baik.
      Percobaan pertama dengan ukuran isap 0,6 mm dan buang 0,65 mm pada klep mesin motor Shogun hasilnya ialah sebagai berikut. Suara mesin pada bagian klep sangat berisik dan mengganggu. Mengingat Shogun itu sudah tua umurnya yang dibuat pada 1996, sehingga bagian noken as sudah aus dan pelatuk pun sudah aus, mungkin hasil suaranya beda jika ukuran itu diterapkan pada Suzuki Shogun kebo yang masih baru. 
     Walaupun demikian stelan klep 0,6 mm itu hasilnya jika start di pagi hari sangat mudah. Demikian pula mesin dalam keadaan panas pun mudah distart dengan kick starter. Penulis melakukan percobaan itu karena setelan klep sebelumnya yang terlalu rapat pada motor Shogun penulis. Ketidaktahuan itulah yang memicu untuk membongkarnya kembali, karena memang menjengkelkan jika mesin motor susah distart pada pagi hari, waktu itu penyetelan tanpa filler hanya mengandalkan feeling saja dan hasilnya terlalu rapat celah klepnya. Walaupun demikian yang terjadi pada setelan klep yang sangat rapat membuat shogun tua milik penulis susah dihidupkan pada pagi hari. Akan tetapi setelah terlalu rapat entah ukuran berapa itu pada saat mesin Shogun itu sudah jalan setengah jam dan mesin panas untuk start dengan kickstarter cukup mudah. Sebagai catatan untuk menghidupkan mesin Shogun kebo di pagi hari itu (seher berikut ring seher baru, klep sepasang juga baru, dan karburator disetel boros bukan dengan menaikkan jarum skep akan tetapi dengan menurunkan rumah jarum skep. Cara untuk menurunkan rumah jarum skep Shogun kebo ialah dengan mendorongnya ke bawah dengan spuyer stasioner. Setelah rumah jarum skep itu terdorong ke bawah dan terlepas sebaiknya diberisihkan dulu lobang halus yang berbaris rapi di sana. Kemudian rumah jarum skep dipasang kembali dan pasanglah spuyer main jet yang telah ditambahi ring setebal 0,3 mm, agar rumah jarum skep posisinya jatuh sebanyak 0,3 mm. Maka dengan sendirinya posisi jarum skep seolah sudah dinaikkan sebesar 0,3 mm. Inilah yang disebut oleh penulis teknik memboroskan bensin dengan cara menurunkan rumah jarum skep dan bukan menaikkan jarum skep dengan cara memindahkan pen penahan jarum skep ke posisi bawahnya. Pada karbu Shogun kebo yang asli biasanya bagian rumah jarum skep itu sering lupa dibersihkan karena untuk melepaskannya tidak mudah. Cara yang jitu ialah dengan mendorongnya ke bawah hingga lepas. Akan tetapi sebelumnya tentu dengan membuka spuyer main jetnya. Untuk mendorong rumah jarum skep yang nempel dengan spuyer main jet itu masukkan spuyer pilot jet ke dalam lubang atas tempat kedudukan rumah jarum skep itu, dan pukul pelahan hingga selongsong jarum skep itu turun dan terlepas.) Untuk starter pagi hari barengi dengan menarik gas pelahan seiring ayunan kaki menginjak kickstarter.
      Mengenai karburator yang tidak diubah sama sekali dan  sesuai keadaan sebelumnya yakni sewaktu klep masih sangat rapat itu maupun selanjutnya pada ukuran 0,6 mm tetap tidak diadakan perubahan. Modifikasi karburator  sebelumnya memang telah dilakukan oleh penulis dan hasilnya ternyata tidak berpengaruh pada klep terlalu rapat maupun renggang yakni 0,6 mm. Pada 0,6 milimeter celah klepnya, ternyata karburator hasil dimodifikasi itu bekerja dengan baik. Sebaliknya pada setelah klep yang sangat rapat yakni sekitar 0,05 mm hasilnya karburator brebet pada putaran gas menengah. Mesin pun tidak dapat lari kencang. Pada setelan 0,6 mm mesin dapat ditarik dengan kecepatan yang enak dan bertenaga. Akan tetapi mengingat motor Shogun yang tua maka setelan 0,6 ini terlalu berisik. Selanjutnya penulis mengganti setelan celah klep pada 0,25 mm. Hasilnya mesin tidak berisik lagi, akan tetapi masih terdengar suara klep yang agak kasar. Pada pagi hari penulis dapat menstart dengan mudah dengan memasang chooke. Penyakit sebelumnya yakni start pagi hari yang susah itu kini telah terobati. Tinggal menyetel ulang agar suara klep yang berisik pada 0,25 mm itu tampaknya masih harus dibuat lebih rapat lagi.
     Dengan tulisan sebelumnya mengenai penggantian ring seher berikut seher dan klep isap dan buang/exhaust yang baru maka setelah klep yang dilakukan oleh penulis pada ukuran di atas tetap berjalan baik dan bersih. Kondisi knalpot dalam kondisi celah klep ukuran 0,6 mm maupun 0,25 mm tidak mengeluarkan asap putih maupun hitam. Pada 0,25 mm tarikan mesin cukup yahud. Pada setelan sebelumnya 0,6 mm mesin terlalu berisik akan tetapi memiliki kelebihan lebih mudah distart. Selanjutnya tinggal mencari setelan yang tepat yakni antara 0,05 mm hingga 0,25 mm pada klep isap. Sasaran penulis selanjutnya ialah tarikan mesin yahud, mesin bagian kelep tidak berisik dan mudah distart pada pagi hari.
     Sementara di sini dulu sebelum melakukan percobaan yakni mengubah celah ukuran klep tersebut. 
      Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tips Atasi Ban mobil berisik

Tips Atasi ban mobil berisik mbah subowo bin sukaris Kembangan ban mobil yang salah posisi bisa jadi sumber berisik dari kaki-kaki mobil.   ...