Sejarah Yoghurt

Yoghurt

Eva Syabila Djamhuri

Produk olahan dari susu yang rasanya manis asam ini, disukai banyak orang. Tidak hanya karena rasanya yang menyagarkan, tapi juga menyehatkan, terutama bagi anak-anak.

Sejarah Yoghurt

Bisa jadi yoghurt merupakan salah satu dari sedikit jenis minuman �purba� yang masih bertahan hingga saat ini. Betapa tidak, minuman itu telah ditemukan sejak 4.500 tahun yang lalu. Adalah warga Turki yang kali pertama menemukan yoghurt, minuman olahan susu hasil fermentasi bakteri.

    Awalnya para penggembala domba di wilayah itu menyimpan susu hasil perahan dikantung-kantung yang terbuat dari kulit domba. Setelah disimpan beberapa waktu, susu pun terfermentasi oleh bakteri sehingga menjadi asam namun tidak basi dan teksturnya mengental. Produk �baru� itulah yang kemudian dikenal sebagai yoghurt hingga saat ini.

Kandungan Yoghurt

Yoghurt berasal dari hasil fermentasi susu dengan bantuan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus dalam jumlah yang mencukupi. Fermentasi dari laktosa menghasilkan asam laktat yang bekerja pada protein susu sehingga membuat yoghurt lebih padat serta memiliki tekstur dan aroma yang khas. Umumnya bahan pembuat yoghurt ialah susu sapi, namun ada pula beberapa jenis yohurt yang menggunakan susu kedelai.

    Yoghurt memiliki beberapa keunggulan, di antaranya kaya protein, memiliki kandungan fosfor, kalsium, riboflavin, vitamin A, D, E, B1, B2, B3, B6, dan B12. Tidak hanya bagi orang dewasa, minuman itu juga bermanfaat bagi anak-anak.

Manfaat Yoghurt

Salah satu asupan yang bisa dijadikan alternatif pengganti susu ialah yoghurt. Kandungan gizi yang setara dengan susu, membuat yoghurt baik dikonsumsi anak-anak. Bahkan, yoghurt memiliki keunggulan karena tidak menyebabkan diare.

    Yoghurt adalah sumber kalsium dan protein yang bagus. Penyerapan kalsium yoghurt lebih baik daripada susu karena sudah di fermentasi. Selain baik untuk pertumbuhan, yoghurt yang dikonsumsi anak-anak dapat mencegah pengeroposan tulang ketika mereka beranjak dewasa.

    Kebiasaan mengonsumsi yoghurt yang mengandung bakteri aktif bermanfaat untuk mencegah terjadinya keracunan akibat radikal bebas (penyebab kanker). (S/11/3)