Trias Prastyoningrum
Tanggal 23 Februari 2010 sekitar jam 08.00 WIB, telah terjadi longsor tepatnya di Pegunungan teh Dewata, Desa Tenjolaya, kecamatan Pasir Jambu, Ciwidey Kabupaten Bandung. Lokasi kejadian longsor sekitar 60 km dari kota Bandung. Daerah longsor ini merupakan daerah yang terpencil dan butuh 3 jam perjalanan dari kota kecamatan Pasir Jambu, dengan menembus hutan dan pegunungan.
Longsor adalah Pergerakan tanah atau bebatuan yang bergerak kebawah atau jatuh. Longsor bisa terjadi karena adanya gravitasi, erosi, gempa bumi.
Longsor yang terjadi di Ciwidey mengakibatkan 12 orang hilang dan 70 orang meninggal dunia, dan sekitar 50 rumah tertimbun. Ketinggian longor sekitar 300 m. Longsor itu terjadi dikarenakan adanya penggundulan hutan di lereng bukit yang sekarang beralih fungsi menjadi perkebunan teh, ditambah lagi turunnya hujan yang sangat deras pada senin 22 Februari 2010, dan kemiringan lereng yang curam. Musibah longsor ini merupakan tanggung jawab PT Cakra.
Evakuasi para korbanpun telah dilakukan. Pencarian para korban yang tertimbun longsor berlangsung selama 6 hari. Proses evakuasi dilakukan menggunakan alat berat dan dilakukan secara manual yaitu dengan menggunakan cangkul yang dilakukan oleh warga, Aparat Kepolisian, Satpol PP, serta relawan.
Saat ini Korban Selamat diminta mengungsi ke keluarga terdekat atau di kampung Data Kiara yang letaknya sekitar 3 km dari lokasi longsor dan juga telah disediakan tenda-tenda bagi para korban selamat, diantaranya tenda untuk mengungsi, tenda MCK, dan tenda Balai Pengobatan. (S/11/1)
Maret 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar