Kamis, 30 Juli 2015

Tips sederhana membuat AC mobil dingin

Tips sederhana membuat AC mobil dingin

mbah subowo bin sukaris

Tulisan ini pada judul di atas jika diaplikasikan pada Ferio lansiran 2000, maka langkah pertama ialah membuka dua baut laci dashboard yang berada di ujung kiri. Langkah berikutnya melepaskan empat baut yang mengikat modul ECU (electronic control unit) berbentuk kotak. ECU tidak perlu dilepaskan kabel-kabelnya, agar posisi kotak ECU nyaman, maka letakkan dudukan setinggi posisi ECU secukupnya. Langkah selanjutnya ialah menyoroti dengan senter bagian kisi-kisi berbentuk seperti radiator atau kondensator AC, kisi-kisi pendingin pada unit Evaporator itulah sasaran untuk dibersihkan. Di depan kisi-kisi pendingin itu seperti biasanya terpasang saringan udara yang minta diganti periodik. Jika saringan udara itu masih ada tentu unit kisi-kisi evaporator tidak terlampau kotor. Pada Ferio kami saringan itu sudah lenyap. Untuk menjuju bagian depan kisi-kisi evaporator itu ada semacam pintu kecil tempat dudukan saringan udara, ruangan itu berukuran kira-kira selebar empat centimeter dan tinggi kurang lebih dua puluh lima centimeter.
     Pegang tangkai sikat yang telah dibasahi dengan air sabun dan mulailah menyikat kisi-kisi evap pelahan searah atas ke bawah. Untuk menjangkau bagian dalam maka tangkai sikat perlu disambung, begitulah pengerjaan dalam ruang gelap itu sambil terus disinari cahaya senter. Bersihan berulang-ulang hingga tiga kali sampai merasa puas dan kisi-kisi jadi bersih.
     Dalam percobaan kami sewaktu evap belum dibersihan secara sederhana, AC dinyalakan dengan posisi blower pada 4 hasilnya cuma angin semilir. Pada sianghari dalam kabin terasa pas-pasan saja sejuknya. Memang jika sang menteri tenggelam dan hari memasuki malam maka udara di kabin cukup dingin, sepanjang malam hingga pagi hari memang dingin sekali. Itu sebelum kami bersihan cara sederhana bagian kisi-kisi evaporator AC Ferio kami.
     Setelah kisi-kisi evaporator dibersihan secara sederhana, hasilnya lumayan. Pada posisi idle, kompresor AC dapat nyala dan mati periodik yang menandakan thermostat bekerja dengan baik dan itu juga berarti kompresor masih lumayan menyalurkan freon dingin ke unit evaporotor dalam kabin penumpang. Dalam perjalanan arus balik kami sejauh enamratus kilometer diawali tol Semarang Krapyak selanjutnya melalui tol Pejagan, Cipali, Cikampek, Tangerang, dan berakhir di ujung tol Jagorawi rasanya tidak gerah lagi di dalam kabin. Yah, agak berbeda terasa lebih dingin dibanding sebelumnya. 
     Komponen AC Ferio ini dua tahun silam pernah dilakukan penggantian motor extra fan seharga tigaratusan ribu, kipas dan dudukan tetap yang lama. Freon juga pernah diisi ulang oleh seorang tukang AC yang khusus kami undang hanya mengisi freon.
     "Wah, putaran extra fan ini terbalik, pak!" seru tukang AC waktu itu, sambil memegang kondensator AC yang berdampingan dengan radiator.
     Setelah kabel plus minus tukar tempat barulah kondensor yang tadinya panas sekali itu kini panasnya normal. Tugas kondensor ac adalah untuk membuang panas sehingga gas freon menjadi lebih dingin suhunya. Jika AC mobil dinyalakan sementara kipas extra fan mati maka kondensor akan panas sekali. Sebaiknya tidak menyalakan AC dalam kondisi semacam itu.
     "Sekarang sudah dingin, pak!" kata tukang AC sambil memegang pipa alumunium yang tampak berembun. Itu tinggal kenangan karena terjadi sudah lama sekali, ongkos mengisi Freon tiga tahun yan silam hanya tujuh puluh lima ribu saja.

*****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tips Atasi Ban mobil berisik

Tips Atasi ban mobil berisik mbah subowo bin sukaris Kembangan ban mobil yang salah posisi bisa jadi sumber berisik dari kaki-kaki mobil.   ...